Minggu, 19 Februari 2017

Main Ski di Gala Yuzawa





Sewaktu ke Jepang pada musim dingin, saya dan teman traveler lain ga mau donk melewatkan moment bermain salju. Kita pun berencana untuk main ski. Setelah diskusi menyusun itinerary, akhirnya kita mutusin untuk bermain ski di Gala Yuzawa. Kenapa sih kita milih Gala Yuzawa sedangkan resort ski lain banyak di Jepang. Alasan pertama Gala Yuzawa ini paling gampang dijangkau dari Tokyo dan pada saat itu kita pakai tiket PROMO JR Wide Pass 10,000 Yen PP menggunakan armada Shinkansen. Harga aslinya 14,810 yen, bisa hemat 4,180 yen. Lumayan kan!
Kamu bisa beli ini di Stasiun Tokyo, disana ada JR wide pass center. Jika tersesat kamu bisa bertanya ke petugas loket.
Keuntungan JR Wide Pass ini bisa gratis selama 3 days naik JR line milih pemerintah ya dan untungnya lagi gratis naik monorail menuju Haneda Airport. Ga kebayang kan pulang menuju Haneda tidak mengeluarkan uang sepeser pun. Hemat!


Kita memilih bis yang bertingkat, naik dari stasiun tokyo, langsung tanya aja ke petugas jalur menuju Gala Yuzawa. Waktu yang ditempuh selama 2 jam. Tiba disana jam 10 pagi dan ramai banget, kami banyak bertemu orang Malaysia dan Indonesia. Bahkan di loketnya ada jalur khusus Bahasa Melayu. Bermain ski disini bisa half day dari jam 8 sampai jam 2. Alhasil setelah ngantri tiket dan pilih-pilih dari baju, ski, sepatu hampir 1,5 jam haha.. Kami pun main ski hanya 2 jam. Belajar dari pengalaman, sebaiknya berangkat pagi banget biar puas mainnya.
 menuju last station: Echigo-Yazawa Station (Gala Yuzawa)

rame bener yang lagi milih-milih sepatu ski


 pemandangan dari dalam shinkansen: Salju!

Kita memilih paket include all sewa baju dan main gondola lift:
Tiket masuk: 3,100 Yen (gondola dan lift)
Rent ski clothes: 5,220 Yen (ski+baju+celana+sarung tangan), untuk kacamata nambah lagi
Total ke Gala Yuzawa: 10,000 Yen PP+ 3,100 Yen+ 5,220 Yen = 18,220 Yen

Worth it ga? Nyesel ga mahal gitu? Jawabannya ENGGAK! Pada saat aku kesana kebetulan TURUN SALJU, heavy banget. Beruntung sekali bisa nikmati ski dengan suasana turun salju, worth it dan PUAS, meskipun ga bisa main ski sampai-sampai dibantu trus untuk berdiri sama petugasnya. Haha.. Gala Yuzawa termasuk main ski yang cukup murah dan cepat dijangkau dibandingkan resort lain seperti Gunung Fuji. Sayangnya saya tidak dapat berfoto diliftnya, karena cuaca sangat dingin bersalju, baterai HP cepat banget dropnya.

Sabtu, 11 Februari 2017

Mesjid Tokyo Camii di Yoyogi






Kali ini aku mau sharing sebuah Mesjid Tokyo Camii yang paling bagus aku temui di Tokyo, terletak di kawasan Yoyogi. Pada saat ke Jepang emang berencana Wisata Rohani dan ga melulu ke Kuil.
Tidak menyangka sih ada mesjid megah di Tokyo, dimana mayoritas agama di Jepang adalah Shinto dan Budha. Berikut rute yang aku lalui untuk menuju Tokyo Camii ini.
transportasi kereta di Tokyo banyak sekali dan dimiliki oleh beberapa perusahaan swasta, sehingga kita harus bayar lagi.
Rute kami dari K's Hostel tempat kami menginap naik subway via Oedo line ke Yoyogi Subway. Dari Yoyogi Subway keluar dilanjutkan naik JR Yoyogi station  menuju Yoyogi Hachiman. Lalu dari JR Hachiman ini kita harus keluar lagi, dilanjutkan JR Odakyu Line menuju ke Yoyogi Uehara, dan bayar lagi sebesar 280 Yen naik Odakyu line ini. Dari Yoyogi Uehara jalan sekitar 200 meter kali ya.
Untuk transportasi menuju kesana, aku hanya mengeluarkan uang sebesar 280 Yen via Odakyu Line. Subway sendiri kami menggunakan 72 hours Tokyo Metro Subway Pass, bebas menggunakan 3 hari, Pemerintah Jepang menyediakan foreigner transportation card ini untuk orang asing. Untuk JR Line sendiri, kita menggunakan JR Pass ke Gala Yuzawa yang juga free 3 hari.


Pada saat kami sudah berada diluar stasiun Yoyogi Uehara. Kami bertanya lagi ke orang yang lalu lalang. Lucunya, kebetulan orang yang kami tanyain itu juga mau kesana. Beruntunglah kami punya guide. Haha..
Maklum pada saat kesini kami tidak ada internet sama sekali. Hanya bermodal bertanya pada orang sekitar.
Orang Jepang sangat baik dan ramah. Penjajah aja bisa berubah seramah ini. Patut banget dicontoh sikap dan prilaku orang-orang Jepang ini. Dari semua orang yang saya tanya, ga da yang sikapnya apatis dan acuh.

Balik ke cerita Mesjid. Konon, mesjid ini dijadikan museum atau tempat yang boleh disinggahi oleh semua kalangan. Asalkan bagi wanita harus mengenakan kain hijab untuk menutup kepala. Kain hijab putih ini disediakan di pintu masuk di dalam mesjid. Ketika saya kesini, banyak juga masyarakat jepang yang antusias melihat mesjid ini seperti cewek-cewek geulis Jepang yang kita tanya dijalan tadi,

Ini nih cewek-cewek geulis yang mau kesana juga

Mesjid ini memiliki aksen Turki, didalamnya megah banget dan adem. Sempat ngobrol dengan pengelolanya, Pria Turki, mereka sangat antusias ketika kami berada disana. Dia sempat cerita mesjid ini akan diperlebar, sebelah mesjid ini sedang ada pembangunan, kurang tahu buat apa sih.
Sayangnya, kami tidak menggunakan mesjid ini untuk shalat, kebetulan kita lagi M. Hmm...






Jumat, 10 Februari 2017

Body Rafting di Green Canyon

Desember 2016 lalu, Bareng teman-teman dikantor berencana refreshing. Setelah gonta ganti wacana, akhirnya memutuskan untuk memilih challege, yakni Body Rafting. Wisata alam yang sangat mencengangkan. Kenapa mencengangkan? Nanti aku ceritain. Body Rafting terjangkau dan bisa open trip lumayan murah terletak di Pangandaran, Jawa Barat - Green Canyon. Meeting Point berada di Semanggi dan waktu yang ditempuh kesana sekitar 13 jam pakai berhenti beberapa kali.
Setelah kita sampai Pangandaran pukul 10 pagi, disediakan makan siang dari si pihak tripnya. Kami menggunakan pelampung, alat bantuan buat kepala dan sepatu khusus, soalnya bakal naik turun batu, wajib pakai sepatu khusus ini yang disediakan oleh pihak dari body rafting sendiri. Setelah itu, kita wajib banget untuk mendengar instruksi dari pihak penyelenggara. Ada hal-hal seperti penyakit yang diderita yang harus diberitahukan supaya guidenya lebih concern ke orang yang punya penyakit itu kali ya.
Kita akhirnya siap meluncur menggunakan mobil pick up, menuju kesana cukup jauh dan jalan berlika liku. Setelah sampai ke tujuannya pun, kita harus turun lagi bebatuan curam dan licin. Harus hati-hati banget, aku aja kepeleset. Dan Tibalah Eng Ing Eng...
Warnanya tidak seperti namanya tapi BROWN.


Kata Para Guide karena lagi musim hujan, jadinya air gunung pada turun semua dan menyebabkan  arusnya cukup dasyat. Sebenarnya ini kedua kali kesini, yang pertama arusnya adem, asri dan hijau lagi. Bisa foto-foto lingkaran. Tapi kali ini tidak, kita disuruh naik bebatuan dipinggir-pinggir dan berenang dipinggiran, yang berani lompat dipersilahkan tapi tetap berenangnya dipinggiran. Menurut aku, jangan pergi dimusim hujan, agak ekstrim.
Kita disuruh manjat batu curam. Aku sendiri sebagai cewek pada saat itu berasa pasrah dan mau lompat pun tidak memungkinkan arusnya sangat deras. Mau terbang manggil helikopter juga tidak mungkin. Sampan pun juga tidak ada. Haha... Bahkan ada tempat dimana harus loncat, mau ga mau. Saya hampir kelelep banyak keminum air. Beda banget saat pertama kali kesini, ga disuruh lompat terpaksa.
Salutnya, para guide yang super duper care dan telaten sama kita semua. Mantap deh untuk para guide. Pastinya diantara kita ada cewek yang tidak suka hal ekstrim beginian. Guidenya bantu kita sampai ikutan lompat bareng, dikelonin haha..
 Ini bebatuan yang sangat curam dan dulu aku tidak
manjat batu ini, sepertinya main di air

Kali ini lebih seru. Semua hidup lo tergantung pada jiwa raga yang lo miliki. Setelah ini berakhir, semua orang yang baru pertama kali pada histeris dan merasa foto-foto yang ada dimedia selama ini seperti bohong, pada bisa foto-foto lingkaran, berbaris sambil renang. Namun, pada saat itu sama sekali enggak, yang ada kita kecapean naik turun batu, kelelep air terpaksa lompat, gabisa ga lompat dan said ga akan kesini lagi. Haha..
Untuk orang-orang suka tantangan banget, silahkan dicoba saat musim hujan.
Pelajaran yang bisa aku ambil dari trip ini adalah tantangan apapun bisa kamu lewati asal kamu mau dan yakin.


Range Body Rafting: 550K (include rafting, wisata pantai batu hiu dan penangkaran penyu)


Diberdayakan oleh Blogger.

Text Widget

Popular Posts

Mengenai Saya

Foto saya
Jakarta, Indonesia
Phlegmatic and Introvert.

I seek help in your Grace - Allah SWT

Speak Good or Remain Silent (Prophet Muhammad)
It is also charity to utter a good word (Prophet Muhammad)


Pengikut