Kali ini aku mau sharing sebuah Mesjid Tokyo Camii yang paling bagus aku temui di Tokyo, terletak di kawasan Yoyogi. Pada saat ke Jepang emang berencana Wisata Rohani dan ga melulu ke Kuil.
Tidak
menyangka sih ada mesjid megah di Tokyo, dimana mayoritas agama di
Jepang adalah Shinto dan Budha. Berikut rute yang aku lalui untuk menuju
Tokyo Camii ini.
transportasi kereta di Tokyo banyak sekali dan dimiliki oleh beberapa perusahaan swasta, sehingga kita harus bayar lagi.
Rute
kami dari K's Hostel tempat kami menginap naik subway via Oedo line ke
Yoyogi Subway. Dari Yoyogi Subway keluar dilanjutkan naik JR Yoyogi
station menuju Yoyogi Hachiman. Lalu dari JR Hachiman ini kita harus
keluar lagi, dilanjutkan JR Odakyu Line menuju ke Yoyogi Uehara, dan
bayar lagi sebesar 280 Yen naik Odakyu line ini. Dari Yoyogi Uehara
jalan sekitar 200 meter kali ya.
Untuk transportasi menuju kesana, aku hanya mengeluarkan uang sebesar 280 Yen via Odakyu Line. Subway sendiri kami menggunakan 72 hours Tokyo Metro Subway Pass, bebas menggunakan 3 hari, Pemerintah Jepang menyediakan foreigner transportation card ini untuk orang asing. Untuk JR Line sendiri, kita menggunakan JR Pass ke Gala Yuzawa yang juga free 3 hari.
Untuk transportasi menuju kesana, aku hanya mengeluarkan uang sebesar 280 Yen via Odakyu Line. Subway sendiri kami menggunakan 72 hours Tokyo Metro Subway Pass, bebas menggunakan 3 hari, Pemerintah Jepang menyediakan foreigner transportation card ini untuk orang asing. Untuk JR Line sendiri, kita menggunakan JR Pass ke Gala Yuzawa yang juga free 3 hari.
Pada
saat kami sudah berada diluar stasiun Yoyogi Uehara. Kami bertanya lagi
ke orang yang lalu lalang. Lucunya, kebetulan orang yang kami tanyain
itu juga mau
kesana. Beruntunglah kami punya guide. Haha..
Maklum pada saat kesini kami tidak ada internet sama sekali. Hanya bermodal bertanya pada orang sekitar.
Orang
Jepang sangat baik dan ramah. Penjajah aja bisa berubah seramah ini.
Patut banget dicontoh sikap dan prilaku orang-orang Jepang ini. Dari
semua orang yang saya tanya, ga da yang sikapnya apatis dan acuh.
Balik ke cerita Mesjid. Konon,
mesjid ini dijadikan museum atau tempat yang boleh disinggahi oleh
semua kalangan. Asalkan bagi wanita harus mengenakan kain hijab untuk
menutup kepala. Kain hijab putih ini disediakan di pintu masuk di dalam
mesjid. Ketika saya kesini, banyak juga masyarakat jepang yang antusias
melihat mesjid ini seperti cewek-cewek geulis Jepang yang kita tanya dijalan tadi,
Ini nih cewek-cewek geulis yang mau kesana juga
Mesjid ini memiliki aksen Turki, didalamnya megah banget dan adem. Sempat ngobrol dengan
pengelolanya, Pria Turki, mereka sangat antusias ketika kami berada disana. Dia
sempat cerita mesjid ini akan diperlebar, sebelah mesjid ini sedang ada
pembangunan, kurang tahu buat apa sih.
Sayangnya, kami tidak menggunakan mesjid ini untuk shalat, kebetulan kita lagi M. Hmm...
Sayangnya, kami tidak menggunakan mesjid ini untuk shalat, kebetulan kita lagi M. Hmm...
0 comments:
Posting Komentar